Kata “lulus dan bergelar sarjana” merupakan suatu keinginan
terdalam dari setiap insan yang sedang menempuh pendidikan tinggi. Kelulusan
tersebut sangat dinanti untuk mengobati setiap pengorbanan dan perjuangan yang
telah dilakukan. Demkian juga untuk mengukir senyum di wajah orang terdekat dan
tersayang, yaitu kedua orang tua. Lebih dari itu, kelulusan merupakan langkah
awal untuk meniti karir di dunia nyata.
Permasalahannya, setelah lulus dari perguruan tinggi dan menyandang gelar sarjana, mau ngapain nih? Apakah setelah menyandang gelar sarjana bekal yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja sudah cukup? Apakah modal sosial (social asset) dan modal psikologis (psychological capital) kita sudah cukup? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan serupa.
Pesan penting dari pertanyaan-pertanyaan tersebut
adalah bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dan bertahan dalam dunia kerja
bukan hal yang mudah. Ketika lulusan perguruan tinggi menghadapi persaingan
ini, ia memerlukan persiapan yang matang dalam memasuki dunia kerja.
Kesiapan kerja adalah suatu sikap, keterampilan dan pengetahuan
yang dimiliki seorang yang telah lulus dari institusi pendidikan tinggi
sehingga memiliki kesiapan dalam bekerja atau siap untuk sukses dalam
lingkungan kerja. Ketika kesiapan kerja dipersiapkan dengan baik, memungkinkan
bagi seorang individu untuk sukses dalam dunia kerja.
Sulitnya persaingan untuk masuk ke dalam dunia kerja di
Indonesia telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (2019) yang mencatat sekitar 8,8% dari total 7
juta pengangguran di Indonesia adalah sarjana. Pada tahun 2017, diketahui bahwa
hanya ada 17,5% jumlah tenaga kerja lulusan perguruan tinggi. Angka presentase
ini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan tenaga kerja lulusan SMA/SMK
sebesar 82% dan tenaga kerja lulusan SD sebesar 60%. Berdasarkan hal tersebut,
diketahui bahwa tingkat pengangguran sarjana masih tinggi sedangkan jumlah
tenaga kerja lulusan perguruan tinggi masih tergolong sedikit.
Khusus
untuk sarjana rumpun kimia (kimia murni, teknik kimia, analis kimia)
dimana salah satu peluang kerjanya bekerja di laboratorium baik sebagai analis,
penyelia, manajer teknis atau pimpinan laboratorium perlu dibekali dengan
kompetensi sistem manajemen laboratorium. ISO/IEC 17025:2017 (General
Requirement For The Competence Of Testing And Calibration Laboratory) adalah
merupakan Persyaratan Umum Kompetensi Untuk Laboratorium Pengujian dan
Kalibrasi. ISO/IEC
17025: 2017 ini telah diterapkan di setiap negara baik
untuk laboratorium penguji yang ingin diakreditasi oleh Lembaga Akreditasi di
suatu Negara, di Indonesia lembaga akreditasi tersebut adalah Komite Akreditasi
Nasional (KAN).
Persyaratan ISO/IEC 17025:2017 tersebut
terdiri dari beberapa persyaratan yaitu persyaratan umum, struktur, sumberdaya,
proses dan manajemen. Mengingat suatu pengukuran dan pengujian memiliki cakupan
yang sangat luas dan bersifat komplek, maka adanya pemenuhan terhadap seluruh
persyaratan yang ada pada persyaratan ISO/IEC 17025:2017 akan mendukung
hasil-hasil pengukuran dan pengujian yang akurat dan konsisten dalam jangka
panjang.
Mahasiswa wajib
meningkatkan komptensinya dengan mengikuti training materi ISO/IEC 17025 : 2017. Semakin
unggul kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh
Mahasiswa tentu akan semakin meningkatkan produktifitasnya ketika bekerja. Untuk
bersaing di duni kerja laboratorium, mahasiswa "wajib" memiliki
kompetensi
Untuk meningkatkan kompetensi
dan kesiapan memasuki dunia kerja, Pada tanggal 2 - 3 September 2021 Mahasiswa
Kelas 2 D3 dan D4 Prodi Polinema diwajibkan mengikuti Pelatihan Standardisasi
dengan materi :
•
Skill Wajib berkarir di Laboratorium
•
Standardisasi
•
Metrologi
•
Penilaian Kesesuaian
•
Pentingnya Laboratorium
•
Akreditasi Laboratorium
•
Persyaratan ISO/IEC 17025 : 2017
•
Dokumentasi ISO/IEC 17025 : 2017
Setelah pelaksnaan pelatihan ini, bertujuan mahasiswa dapat memahami :
1.
Skill dan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja
2.
Prinsip standardisasi, metrologi dan penilaian
kesesuaian
3.
Memahami Akreditasi Akreditasi laboratorium dan klausul ISO/IEC 17025
: 2017
4.
Memahami sistem dokumentasi ISO/IEC 17025
: 2017 dan mampu menyusun dokumen sistem manajemen laboratorium
sesuai dengan ISO/IEC 17025:2017
Alhamdulillah selama pelaksanaan, peserta sangat
antusias mengikuti karena materi tsb tidak didapatkan di perkuliahan sehingga
peserta aktif bertanya dan memberikan testimoni positif
#VirtualTraining
#VirtualTrainingPolinema
#AwarenessISO17025Polinema
#TeknikKimiaPolinema
#TeknikKimiaPoliteknikNegeriMalang
#TrainingStandardisasi
#TrainingAkreditasiLaboratorium