Laboratorium
kimia yang melaksanakan fungsi pengujian dengan analisis kimiawi, identik
dengan kegiatan pengendalian mutu. Seperti halnya dalam menilai kesesuaian
spesifikasi uji atau objek uji, para analis kimia dituntut untuk mampu
menghasilkan data yang objektif dengan nilai akurasi dan presisi yang sebaik
mungkin. Sebagai pengendali mutu pengujian, dimana data hasil analisis atas
objek uji dapat menjadi dasar terjadi atau tidaknya penyimpangan atas
spesifikasi objek, bukan berarti laboratorium terbebas dari kesalahan
pengujian.
Mengingat pentingnya peran laboratorium pengujian
kimia, khususnya terkait kemampuan laboratorium dalam mempertahankan
konsistensi serta mengontrol kinerjanya, tentunya presisi serta akurasi data
menjadi pertimbangan utama dalam penentuan kesesuaian spesifikasi terhadap
objek yang diuji. Sehingga sudah sepantasnya, laboratorium pengujian kimia
mampu memberikan jaminan mutu hasil pengujian kepada pelanggannya melalui
pemantauan, pemeliharaan, dan pengendalian kualitas kinerja laboratorium
tersebut.
Metode
yang digunakan di laboratorium kimia analitik harus dievaluasi dan diuji untuk
memastikan bahwa metode tersebut mampu menghasilkan data yang valid dan sesuai
dengan tujuan, maka metode tersebut harus divalidasi.
Setiap laboratorium direkomendasikan bahwa metode yang baik harus divalidasi
ulang atau memverifikasi untuk memastikan bahwa metode tersebut bekerja.
Materi :
Teori
§
Presisi Metode
§
Akurasi Metode
§
Recovery
§
Limit Deteksi (LOD) dan Limit Kuantisasi (LOQ)
§
Linearitas
Praktikum
§
Presisi Metode
§
Akurasi Metode
§
Recovery
§
Limit Deteksi (LOD) dan Limit Kuantisasi (LOQ)
§
Linearitas
§
Penyusunan
Laporan Validasi
Persyaratan Peserta :
1.
Personil laboratorium dan pihak yang berkepentingan
dengan kegiatan validasi
metode pengujian kimia (manajer teknis, penyelia, analis)
2. Personil laboratorium pengujian yang terlibat
dalam penerapan SNI ISO/IEC 17025:2008
3. Wajib membawa laptop dengan program excel didalamnya
DURASI :
2 Hari ( 08.00 – 16.00 )